Kota Batu – Imam Mustaqim, seorang mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI), kini mengalihkan fokusnya pada usaha peternakan kambing.
Dengan merawat belasan kambing, ia berhasil meninggalkan ideologi ekstremis yang sebelumnya dianutnya. Ketertarikan Imam dalam mengembangkan usaha ternak kambing perahnya mendorongnya untuk mengikuti pelatihan pembuatan pakan ternak ruminansia, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan peternakan miliknya.
Selama dua hari, Imam bersama beberapa mantan anggota JI dan narapidana teroris mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Densus 88 dan Kementerian Pertanian di Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu.
Dalam pelatihan tersebut, ia memperoleh banyak pengetahuan yang berguna untuk meningkatkan efisiensi pemberian pakan ternak, mengingat selama ini ia masih menggunakan metode tradisional yang memakan banyak waktu dan tenaga.
Imam mengungkapkan bahwa sebagai seorang guru di pondok pesantren, ia tidak dapat menghabiskan seluruh harinya hanya untuk mengurus kambing.
Selama lima tahun terakhir, ia telah menjalani usaha ternak susu kambing dengan memiliki 15 ekor kambing jenis Sanen Peranakan Etawa (Sapera), di mana tiga di antaranya dapat diperah dengan rata-rata hasil 6 liter susu.
Imam menjual susu tersebut secara langsung dan juga mengirimkan sebagian ke pabrik untuk diolah, dengan kuota bulanan mencapai 1.000 liter di pabrik yang berlokasi di Jogja dan Surabaya.
Ia berharap, setelah mengikuti pelatihan hingga 28 Februari 2025, ia dapat menemukan formula pemberian pakan yang lebih efektif dan efisien.(*)
Sebagai bentuk apresiasi terhadap sumber berita, maka kami memberikan "backlink dofollow" untuk Detik Jatim . Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan otoritas situs, kredibilitas situs, dan peringkat situs di mesin pencari. Tertarik bekerjasama? Hubungi kami »