Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengumumkan kesiapan kampus Unesa Lidah Wetan sebagai pelopor sekolah inklusif berasrama pertama di wilayah Surabaya.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menegaskan infrastruktur pendidikan ini telah memenuhi standar aksesibilitas penyandang disabilitas.
Fasilitas Pendidikan Terpadu
Dalam kunjungan kerja pekan lalu, Gubernur mengapresiasi desain universal yang diterapkan di kompleks pendidikan tersebut. “Kami menemukan klinik kesehatan, arena olahraga indoor-outdoor, hingga sistem pembelajaran berbasis karakter yang terintegrasi,” ujarnya seperti dikutip media nasional akhir pekan lalu.
Integrasi Pendidikan dan Pengentasan Kemiskinan
Proyek percontohan ini menjadi bagian strategis dari program percepatan pemerataan pendidikan di 38 kabupaten/kota.
Data terbaru menunjukkan 42% penduduk Jatim termasuk kategori ekonomi Desil 1, yang akan menjadi prioritas penerima manfaat program ini.
Fitur Unggulan Kampus:
- Asrama kapasitas 150 siswa dengan akses difabel
- Laboratorium olahraga berstandar nasional
- Program pengembangan bakat seni-budaya
- Sistem pembelajaran karakter terstruktur
Kolaborasi Lintas Sektor
Rektor Unesa Prof. Nurhasan menyatakan kesiapan kampus sebagai living lab pendidikan inklusif. “Kami telah menyiapkan skema kerjasama dengan Dinas Sosial dan lembaga donor untuk keberlanjutan program,” jelasnya.
Pemprov Jatim saat ini menunggu finalisasi regulasi dari Kementerian terkait mekanisme rekrutmen peserta didik dan pengajar. Rencananya proses pembelajaran akan dimulai secara bertahap pada pertengahan 2025 mendatang.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap sumber berita, maka kami memberikan "backlink dofollow" untuk Suara Surabaya. Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan otoritas situs, kredibilitas situs, dan peringkat situs di mesin pencari. Tertarik bekerjasama? Hubungi kami »