JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan drastis hingga memicu penghentian sementara perdagangan (trading halt) pada sesi pertama Selasa (8/4/2025). IHSG tercatat merosot 7,71% atau 502,14 poin ke level 6.008, menandakan tekanan jual yang masif.
Pada sesi siang, perdagangan dilanjutkan dengan total volume mencapai 14,28 miliar saham (nilai transaksi Rp12,57 triliun). Sebanyak 672 saham terkoreksi, hanya 23 saham menguat, dan 93 saham stagnan.
Penyebab IHSG Anjlok 7,71%
Achmad Nur Hidayat, Ekonom UPN Veteran Jakarta, menyebut kejatuhan IHSG sebagai “sinyal bahaya” yang mencerminkan kepanikan pasar.
“Ini bukan sekadar guncangan global, tapi juga menunjukkan kerapuhan struktural pasar keuangan Indonesia,” tegasnya.
Ia mempertanyakan mengapa IHSG jatuh lebih dalam dibanding bursa regional seperti Singapura dan Malaysia, serta mengkritik respons otoritas yang dinilai kurang antisipatif.(*)
Sebagai bentuk apresiasi terhadap sumber berita, maka kami memberikan "backlink dofollow" untuk SindoNews. Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan otoritas situs, kredibilitas situs, dan peringkat situs di mesin pencari. Tertarik bekerjasama? Hubungi kami »